Soloposcom, SOLO - Ma'nene di Tanah Toraja adalah ritual penting yang masih dipegang teguh oleh masyarakat adat sekitar. Sebagai sebuah ritus, Ma'nene menjadi bagian penting dari masyarakat. Ma'nene merupakan sebuah ritual di mana mayat yang berusia puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu dikeluarkan dari dalam liang kuburan untuk dibersihkan dan diganti baju dan kainnya.
Dongeng rakyat Indonesia yang akan Kakak kisahkan malam hari ini termasuk dalam kumpulan cerita tentang hewan daerah Maluku. Jika pada cerita rakyat maluku sebelumnya menceritakan tentang asal muasal empat kesultanan yang ada di Maluku Utara, maka pada kesempatan kali ini Kakak akan mendongeng cerita tentang hewan terbaik di wilayah tersebut. Saking serunya dua dongeng cerita tentang hewan ini, kakak mengumpulkannya dalam Kumpulan Cerita Rakyat Indonesia terbaik. Pada zaman dahulu hiduplah seekor buaya besar di Tanah Genting Baguala yang menghubungkan Jazirah Lei Timur dan jazirah Lei Hitu. Warga menamakannya Buaya Tembaga karena kulit tubuhnya berwarna kekuning-kuningan. Buaya Tembaga merasa senang dan betah tinggal di Tanah Genting Baguala karena keindahan dan kenyamanannya. Selain itu, warga juga memujanya sehingga Buaya Tembaga itu kian betah tinggal di tempat berdiamnya itu. Tak jauh dari Tanah Genting Baguala, tepatnya di pesisir pantai selatan Pulau Buru, hiduplah seekor ular besar. Ia hidup bertengger di atas batang pohon Mintanggor. Si ular besar selalu mengganggu warga dan juga makhluk-makhluk hidup Iainnya di tempat itu. Ia kerap memangsa ikan-ikan, buaya-buaya, dan juga hewan-hewan Iainnya. Kumpulan Dongeng Rakyat Indonesia Cerita Tentang Hewan Buaya Tembaga Segenap hewan yang bermukim di pesisir pantai selatan Pulau Buru lantas berkumpul dan berembuk untuk melenyapkan si ular besar. Mereka bersepakat, hanya Buaya Tembaga saja yang mampu mengalahkan ular besar yang sangat meresahkan itu. Mereka bersepakat meminta bantuan Buaya Tembaga. Buaya Tembaga memenuhi permintaan itu. Ia segera menuju pantai selatan Pulau Buru. Kedatangannya disambut hangat sekalian hewan yang bermukim di sana. Mereka mengadakan upacara penyambutan yang dilangsungkan selama dua hari dua malam. Pada hari ketiga, Buaya Tembaga mulai melaksanakan tugasnya. Ia mengintai tempat di mana ular besar itu berdiam. Ketika Buaya Tembaga mendekati pohon Mintanggor, ia diserang ular besar yang melilitkan tubuhnya pada batang pohon Mintanggor. Pertarungan yang seru segera terjadi. Setiap kali ular besar menyerang dengan pagutannya, Buaya Tembaga menangkis serangan itu dengan kibasan ekornya yang kuat dan bertenaga. Pertarungan antara Buaya Tembaga dan ular besar itu berlangsung lebih dari sehari semalam. Segenap hewan hanya bisa menyaksikan pertarungan itu dari kejauhan. Mereka berharap Buaya Tembaga dapat mengalahkan ular besar yang sangat merepotkan itu. Pada hari kedua pertarungan, ular besar terlihat kepayahan. Pagutan mematikannya berulang-ulang dapat ditangkis dan dihindari Buaya Tembaga, sementara hantaman ekor Buaya Tembaga berulang-ulang mengenai kepala dan tubuhnya. Pada kesempatan yang menentukan, Buaya Tembaga kembali berhasil menghantamkan ekor besarnya ke arah kepala ular besar. Kepala ular besar itu remuk dan matilah ia tak lama kemudian. Tubuh si ular besar terhempas ke laut setelah lilitannya pada batang pohon Mintanggor terlepas. Segenap hewan yang berdiam di pesisir pantai selatan Pulau Buru bersorak gembira menyambut kemenangan Buaya Tembaga. Mereka telah terbebaskan dari kekejaman si ular besar. Mereka tak lagi merasa takut mencari makanan di sekitar tempat itu setelah si ular besar yang sangat meresahkan itu menemui kematiannya. Segenap hewan lantas menganugerahi gelar untuk Buaya Tembaga dengan sebutan Yang Dipertuan di daerah Teluk Baguala. Mereka juga memberikan hadiah untuk Buaya Tembaga. Hadiah itu berupa ikan-ikan parang, make, papare, dan salmaneti yang diletakkan di dalam wadah yang terbuat dari anyaman bambu. Buaya Tembaga lantas membawa hadiah itu untuk kembali ke tempat bermukimnya. Sejak saat itu hingga kini di teluk Baguala banyak terdapat ikan parang, make, papare, dan salmaneti. Warga yang berdiam di sekitar teluk Baguala kerap menangkap ikan-ikan itu untuk dijual atau dijadikan makanan sendiri. Jika ada warga yang melihat kemunculan Buaya Tembaga, mereka merasa akan mendapatkan keberuntungan. Mereka percaya, Buaya Tembaga adalah buaya keberuntungan. Pesan moral dari Kumpulan Dongeng Rakyat Indonesia Cerita Tentang Hewan Buaya Tembaga adalah kebenaran akan dapat menumpas atau mengalahkan kebatilan atau kejahatan. Selain itu, kebaikan seseorang akan dikenang dengan baik oleh orang-orang sepanjang zaman. Kumpulan Cerita Tentang Hewan Dongeng Rakyat Indonesia Hikayat Rusa Dan Kulomang Tersebutlah sekelompok rusa yang berdiam di sebuah hutan di Kepulauan Aru pada masa lampau. Rusa-rusa itu amat sombong karena merasa mempunyai kelebihan yang sangat luar biasa dalam hal berlari. Hewan-hewan yang terkenal cepat larinya pun dapat mereka kalahkan hingga membuat mereka kian sombong dan memandang rendah hewan-hewan lain. Rusa-rusa itu juga mempunyai kebiasaan untuk menantang hewan-hewan lain untuk lomba lari dengan taruhan wilayah. Jika rusa-rusa itu menang, maka mereka akan mengambil wilayah itu menjadi wilayah kekuasaan mereka. Karena mereka selama itu tidak pernah terkalahkan, wilayah-wilayah yang dikuasai rusa-rusa itu pun semakin terbentang luas. Di pinggir hutan tempat bermukim rusa-rusa itu terdapat pantai berpasir putih. Sekelompok kulomang atau siput laut tinggal berdiam di wilayah tersebut. Kulomang-kulomang itu dikenal sangat setiakawan. Mereka juga dikenal cerdik. Kumpulan Cerita Tentang Hewan Dongeng Rakyat Indonesia Hikayat Rusa Dan Kulomang Pada suatu hari rusa mendatangi kulomang. Rusa menantang adu lari. Jarak yang dijadikan tempat adu Iari itu dari tempat tinggal kulomang hingga tanjung kesebelas. Siapa yang lebih dahulu tiba di tanjung kesebelas, maka dialah pemenang adu lari tersebut. Sebagai pemenang, ia berhak untuk menempati tempat pihakyang kalah. “Hei kulomang, engkau berani menerima tantanganku?” kata rusa dengan lagak sombongnya. Kulomang sesungguhnya sadar, kemampuan berlarinya sangat jauh lebih rendah dibandingkan rusa. Namun demikian, kulomang berniat menghentikan kesombongan rusa. Maka dipikirkannya sebuah cara untuk mengalahkan rusa melalui kecerdikan siasatnya. Katanya setelah menemukan cara itu, “Baiklah, aku terima tantanganmu.” “Jika engkau kalah, engkau harus pindah dari tempat tinggalmu sekarang ini. Ingat baik-baik itu!” kata rusa. “Baik,” sahut kulomang. “Sekali-kali aku tidak akan mengingkari janjiku ini.” Rusa sangat senang mendengar janji dan kesanggupan kulomang. Menurutnya, sangat gampang baginya mengalahkan kulomang dalam adu lomba Iari. Bukankah kulomang sangat lambat jalannya? Bahkan, hanya dengan berjalan santai pun, ia akan dapat mengalahkan kulomang yang amat Iambat jalannya itu. Terbayang di benak rusa akan luasnya wilayah pantai berpasir putih yang indah itu yang akan dapat dikuasainya. Sepeninggal rusa, kulomang lantas memanggil dan mengumpulkan seluruh kulomang yang terda pat di pantai berpasir putih. Ia pun menjelaskan rencananya untuk mengalahkan sekaligus menghentikan kesombongan rusa. “Dengan kebersamaan di antara kita, niscaya kita akan dapat mengalahkan rusa yang sangat sombong itu!” tegas si kulomang. Pada hari yang telah ditentukan, rusa dan kulomang siap beradu Iari. Rusa sengaja mengundang semua kawan-kawannya untuk menjadi saksi atas kemenangan yang sangat yakin akan dapat dicapainya. Tanpa disadari rusa, kulomang sesungguhnya telah mengatur siasat untuk mengalahkan rusa. Kulomang telah menyiapkan sepuluh temannya untuk bersiaga di masing-masing tanjung, dari tanjung kedua hingga tanjung kesebelas. Kulomang telah meminta kawan-kawannya untuk menyahut jika nanti rusa memanggil atau bertanya. Perlombaan lari itu pun dimulai. Ketika aba-aba lomba dimulai, rusa lalu berlari. Kulomang berlagak berlari, namun sejenak kemudian ia segera bersembunyi di balik batu karang. Dengan langkah tenang dan sikap sombong, rusa terus berlari. Beberapa saat kemudian ia telah tiba di tanjung kedua. Seketika berhenti, ia lantas menolehkan wajah ke belakang. Ia yakin, kulomang tentu masih tertinggal jauh di belakangnya. Maka, ia pun berteriak untuk memanggil, “Kulomang! Masih jauhkah engkau dari tanjung kedua ini?” Kulomang kedua lantas muncul dari tempat persembunyiannya seraya berujar, “Lihat, aku telah berada di depanmu. Tidak perlu engkau berteriak-teriak seperti itu!” Rasa sangat terkejut mendapati kulomang telah berada di depannya. Sama sekali ia tidak mengetahui jika kulomang yang berada di depannya itu kulomang yang berbeda dengan yang bersamanya di garis awal Iomba. Ia benar-benar tidak menduga jika kulomang mampu berlari begitu cepat hingga mampu mendahuluinya. Maka, ia pun berlari lebih cepat menuju tanjung ketiga. Ketika rusa tiba di tanjung ketiga, kejadian seperti di tanjung kedua kembali terulang. Kulomang telah berada di depan rusa ketika rusa tiba. Rusa benar-benar tidak menyangka jika kulomang mampu berlari begitu cepat dan mampu mendahuluinya. Rusa tidak lagi memandang enteng kulomang. Ia berlari cepat menuju tanjung keempat. Namun, lagi-lagi rusa mendapati kulomang telah berada di depannya. Begitu pula yang terjadi di tanjung kelima, keenam, ketujuh, hingga kesepuluh. Setiap kali rusa tiba di tanjung itu, setiap kali itu pula kulomang telah berada di depannya. Bahkan, di tanjung kesepuluh, kulomang tersenyum dan mengejeknya, “Rusa! Bersiap-siaplah engkau untuk menerima kekalahanmu. Di tanjung kesebelas aku pasti akan mengalahkanmu!” Tak terkirakan kemarahan rusa. Ia lantas mengerahkan segenap kemampuannya untuk berlari. Ia benar-benar keheranan dan sama sekali tidak menduga jika kulomang mampu berlari begitu cepat dan terus mendahuluinya di setiap tanjung. Ia merasa harus bisa mengalahkan kulomang di garis akhir lomba di tanjung kesebelas. Namun, lagi-lagi rusa terperanjat bukan alang kepalang ketika tiba di tanjung kesebelas. Ia mendapati kulomang telah berdiri menunggu kedatangannya! Setibanya di tanjung kesebelas, rusa telah kehabisan napas setelah mengerahkan segenap kemampuan berlarinya. Tenaganya benar-benar telah terkuras habis. Ketika tiba di garis akhir lomba, tubuh rusa limbung dan jatuh. Tak berapa lama kemudian rusa yang sombong itu pun mati. Begitulah yang terjadi. Dengan kecerdikan siasatnya, kulomang mampu memperdayai rusa. Pesan moral dari Kumpulan Cerita Tentang Hewan Dongeng Rakyat Indonesia Hikayat Rusa Dan Kulomang adalah kesombongan akan runtuh dl kemud1an hari. Kecerdikan akan dapat mengalahkan kekuatan otot.
Secaraadministratif Kabupaten Tana Toraja mempunyai luas wilayah 3.205,77 km2, dipimpin oleh seorang Bupati dan Wakil Bupati membawahi satu orang Sekretaris Daerah, 15 Dinas, 7 Badan dan 6 Kantor. Wilayah Tana Toraja terdiri dari 15 kecamatan, 116 lembang dan 27 Kelurahan yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Camat, seorang Kepala
Cerita Rakyat Toraja Lakipadada. Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Dan cerita rakyat yang diceritakan untuk kali ini adalah cerita rakyat Toraja atau cerita rakyat sulawesi selatan dari Tanah Toraja yang menceritakan sejarah lakipadada dalam bentuk cerita singkat lakipadada dalam bahasa indonesia. Sebagiaman pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat yang biasanya umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa. Cerita singkat lakipadada dalam bahasa toraja adalah versi yang asli namun kali ini cerita rakyat toraja lakipadada adalah versi bahasa indoneisia. Nah bagaimana isi cerita rakyat lakipadada atau cerita rakyat sulsel ini untuk lebih jelasnya disimak saja sejarah lakipadada berikut ini. Cerita Rakyat Toraja - Lakipadada Tana Torja Lakipadada adalah bangsawan toraja yang jadi paranoid terhadap maut, sehingga berusaha mencari mustika tang mate supaya dia bisa hidup kekal, tanpa dihantui kematian mirip cerita Nabi Sulaiman. Lakipadada didalam legenda itu diceritakan kehilangan orang-orang tersayangnya, ibu, saudara perempuan, saudara laki-laki, bahkan pengawal dan hamba-hambanya satu demi satu meninggal dunia. Kemudian Lakipadada menjadi paranoid, berusaha menegasikan kemungkinan kematian juga datang padanya. Pergilah dia mengembara dengan tedong bonga nya mencari mustika tang mate tidak akan mati yang bisa mengekalkan kehidupannya, diantaranya mengarungi ke teluk bone dengan buaya sakti yang barter service dengan imbalan tedong bonga.Dan mencari Pulau Maniang, tempat yang dianggapnya dihuni oleh seorang kakek tua sakti berambut dan jenggot putih yang diceritakan memiliki mustika itu. Karena kekurang sabarannya, Lakipadada gagal memenuhi persyaratan yang diajak si tua sakti; puasa makan minum dan tidur selama tujuh hari tujuh malam. Akhirnya gagal usahanya mendapatkan tang mate. Tapi dari sini Lakipadada mendapat hikmah yang menyadarkannya bahwa menghindari kematian sama halnya dengan menantang kuasa Tuhan. Tidak ada yang bisa melawan takdir Tuhan. Lakipadada, kemudian mengembara lagi dengan menumpang bergelantungan di cakar burung Garuda yang membawanya ke negeri Gowa. Disana Lakipadada, yang sudah tercerahkan, menyebarkan hikmah kebajikan dan berhasil mendapat simpari Raja, mengobati dan membantu permaisuri raja melahirkan. Lakipadada diangkat menjadi anak angkat dan Putra Mahkota. Diakhir cerita diceritakan Lakipadada yang memperistri bangsawan Gowa, kemudian diangkat menjadi raja Gowa, penguasa baru yang bijak. Dia memiliki tiga orang anak, yang kemudian menjadi penerusnya dan mengembangkan kerajaan-kerajaan lain di jazirah sulawesi. Putra sulung, Patta La Merang menggantinya di tahta Gowa. Putra kedua, Patta La Baritan ditugaskan ke Sangalla, Toraja dan menjadi raja disana. Putra bungsu, Patta La Bunga, menjadi raja di Luwu. Akulturasi damai. Lakipadada yang berasal dari Toraja berdamai dengan tiga suku lain; belajar hikmah dari Bugis/Bajo kakek sakti di pulau Maniang, menjadi raja di pusat budaya Makassar, dan mengirim anaknya menjadi Datu di Luwu. Akulturasi ini lah yang mengabadikan darah dan silsilahnya, juga cerita legenda yang mengantarkannya pada kita saat ini, mungkin inilah mustika tang mate yang dimaksudkan, keabadian melalui cerita/legenda. Demikianlah cerita rakyat toraja lakipadada, semoga dapat menghibur, cerita rakyat terkadang hanya fiksi untuk hiburan, jadi bisa kenyataan, bisa juga hanya cerita fiksi belaka, semoga cerita rakyat sulsel diatas bermanfaat dan menghibur.
Perancanganini bertujuan untuk membuat media informasi mengenai cerita rakyat atau legenda Lebonna Massudilalong di daerah Tana Toraja bagi remaja dalam bentuk buku ilustrasi. Metode perancangan yang digunakan adalah Research and Development atau Buku Cerita Rakyat Sulawesi Kidul ; Tana Toraja Penulis Syamsuddin Simmau Editor Arifuddin A. Gadjong Penerbit Dinas Kebudayaan dan Tamasya Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2005 Total Halaman viii + 175 Bahasa Indonesia dan Inggris ISBN – Buku ini adalah kumpulan cerita rakyat Folk Lore masyarakat Tana Toraja di Sulawesi Daksina. Ada 8 delapan kisahan rakyat yang dimuat dalam daya ini. Setiap cerita rakyat disertai dengan tafsiran bahasa Inggrisnya. Buku kisah rakyat ini diawali dengan sambutan dari Gubernur tahun itu Sulawesi Selatan H. M. Aminsyam dan sambutan dari Kepala Biro Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2005 Drs. H. Syahlan Solthan, Selain sentral cerita rakyat Toraja, juga cak semau kirana Cerita Rakyat Bugis. Adapun cerita rakyat Tana Toraja nan tertera dalam buku ini adalah 1. Petualangan Lakipadada The Adventure of Lakipadada in Getting the Immortal Life 2. Puang Manaek, Kaisar Nona Sakti Puang Manaek, the Powerful Queen 3. Seredukung Gembala Mandraguna Penjaga Salubarani Seredukung, the Magic Herdsman, the Shepherd of Salubarani 4. Tau Tau, Penaung Kewedanan Toraja Tau Tau, the Protector of Torajan Kingdom 5. Ayam Sakti Bulu Pala Invulnerable Rooster of Bulu Pala 6. Sumber Nyawa di Utara The Life Source is the North 7. Atap Rumah dari Biduk The Roof Made of Ship 8. Saga Buttu Kabobong The Legend of Erotic Mountain Sayang sekali, kondisi sosi ini sudah mulai rusak, ada beberapa lembaran nan lepas dari jilidannya. Siasat ini sangat seia bagi orang nan suka membaca folklore kisah rakyat atau bani adam orang yang suka meneliti adapun cerita rakyat dan dalang tokoh narasi tersebut. Cerita rakyat ini boleh juga dijadikan bahan untuk mendongeng, baik untuk momongan anak atau cucu kita ataupun diceritakan saat adu mendongeng yang biasa dilaksanakan di perpustakaan. Koleksi Bibliotek Awam Abdurrasyid Daeng Lurang, Sungguminasa. KeteKesu memang salah satu warisan Toraja yang istimewa. Kete Kesu telah menyimpan banyak cerita tentang budaya Toraja. C. Persepsi dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kete' Kesu. Secara sadar atau tidak sadar, masyarakat toraja hidup dan tumbuh dalam sebuah tatanan masyarakat yang menganut filosofi tau.
ArticlePDF Available AbstractToraja adalah salah satu suku yang mendiami wilayah pegunungan di Sulawesi Selatan. Penduduknya yang berjumlah sekitar jiwa masih tinggal di Kabupaten Toraja Induk dan Kabupaten Toraja Utara. Umumnya, penduduk ini menganut agama Kristen, sebagian lagi memeluk agama Islam, serta sebagiannya lagi masih ada yang menganut kepercayaan animisme yang dikenal dengan Aluk To Dolo. Kepercayaan Aluk To Dolo inilah yang mendasari pelaksanaan berbagai upacara yang memerlukan persembahan hewan kurban dalam jumlah nominal tinggi dalam kehidupan masyarakat ini memaparkan nilai budaya dalam Cerita Rakyat Toraja. Nilai budaya yang menonjol dalam Cerita Rakyat Toraja sebagian besar dipengaruhi oleh kepercayaan Auk To Dolo yang mencakupi hubungan manusia dengan Sang Pencipta, hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia dengan sesama manusia, dan hubungan manusia dengan dirinya ini bertujuan menambah wawasan tentang kebudayaan Toraja yang selanjutnya dapat meningkatkan pemahaman terhadap salah satu kebudayaan yang ada dan berkembang di Sulawesi Selatan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. A preview of the PDF is not available ... Pengungkapan nilai-nilai budaya dalam cerita rakyat perlu dilakukan agar nilai-nilai luhur yang ada dalam suatu masyarakat dapat diketahui oleh masyarakat lain sehingga dapat meningkatkan saling pengertian antar masyarakat. Selain itu, nilai-nilai budaya bagi generasi muda dapat menjadi filter terhadap unsur-unsur luar yang belum tentu menguntungkan Ratnawati, 2009 pembinaan dan pengembangan kebudayaan Nasional Ece Sukmana, 2018. Cerita rakyat adalah salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. ...M. Marihot SimanjuntakSistem kebudayaan memiliki nilai dan nilai adalah sesuatu yang berharga dalamhidup dan kehidupan manusia, nilai sekaligus tujuan hidup manusia. Nilai-nilaikebudayaan yang terdapat dalam masyarakat dapat dijadikan sebagai pranatasosial dan sumber pengajaran dan pendidikan. Nilai-nilai kebudayaan dapatditemukan melalui tradisi budaya atau sastra lisan yang ada dalam satu sastra lisan adalah cerita rakyat Nias. Cerita rakyat Nias secaraumum sebenarnya memiliki tujuan pokok dan fungsi dalam kehidupan sosialmasyarakat Nias. Namun, jarang disadari oleh yang empunya sastra lisanbahwa melalui cerita rakyat dapat dipelajari nilai-nilai budaya yang dijadikansebagai kekayaan daerah bahkan dapat dijadikan kekayaan nasional. Karenaitu, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kekayaan nilai-nilai budayayang terdapat dalam cerita rakyat Mado-mado Nias. Untuk mencapai tujuanpenelitian tersebut metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptifdengan tahapan reduksi data, menyajikan data dan menyusun kesimpulanpenelitian. Data yang diperoleh dari tahapan penelitian ini akan divalidasidengan cara melakukan triangulasi. Berdasarkan metode penelitian yangdilakukan telah ditemukan bahwa nilai-nilai budaya yang terdapat dalam ceritarakyat Mado-mado Nias ialah nilai sistem kepercayaan, sistem kemasyarakatan,sistem pengetahuan, sistem simbol bahasa dan komunikasi, kesenian, dan nilaisistem peralatan hidup dan teknologi. Berdasarkan hasil penelitian ini penelitimenyarankan agar setiap kekayaan budaya dapat dieksplorasi melalui berbagaibentuk sastra lisan. Sebab, setiap sastra lisan dapat dijadikan sebagai sumberpendidikan nilai, pranata sosial bahkan dapat dijadikan sebagai kekayaanbudaya lokal dan nasional.... Syarif, Hasriyanti, Fatchan, Astina, & Sumarmi 2016 found the values of togetherness, and adhesive for the people in the Toraja death ceremony conversation. Ratnawati 2009 found hard-working and patient values in the folktale Toraja. Thus, in this study, the authors investigated the cultural values of the bulangan londong sembangan suke barata ritual of the indigenous people of Toraja, Indonesia. ...The purpose of this study was to investigate the cultural values in the ritual of Bulangan Londong Sembangan Suke Barata as part of the Toraja indigenous people's life. The research method used in this study is a qualitative method. Meanwhile, the respondents involved in this study include culturists, linguists, and the Toraja community. The research instruments used in this study were document files, interviews with the subjects, and observations using a video recorder that recorded the ritual process of Bulangan Londong Sembangan Suke Barata. The data analysis technique in this study includes three main steps, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the cultural values contained in the rituals of the Bulang Londong Sembangan Suke Barata were 'Manuk' which symbolized the value of the work ethic, 'Ussembang Suke Barata' represented the religious value of bamboo slashed by 'Mina', and 'Kayunan Londong' which personifies the leader's patriotic Putu Setya MaharaniNi Wayan RatiDampak negatif pembelajaran online salah satunya adalah membuat siswa tidak jujur dalam mengerjakan tugas dan mengumpulkan tugas tidak tepat waktu membuat guru sangat sulit untuk memberikan penilaian. Hal ini menunjukan adanya bibit-bibit karakter yang tidak baik mulai tumbuh pada diri siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan multimedia Dictor Caksanta untuk membentuk karakter siswa. Penelitian ini merupakan penelitian research and development dengan menggunakan model ADDIE. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara, pedoman dokumentasi, lembar studi dokumen, angket, dan lembar rating scale. Data dianalisis menggunakan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat validitas isi produk mendapatkan hasil 0,9 dengan kriteria sangat tinggi. Respon guru adalah 100% dengan kriteria sangat tinggi. Respon siswa mendapatkan hasil rata-rata 88% dengan kriteria baik. Hasil analisis efektivitas memperoleh hasil 0,000<0,05 signifikan, sehingga multimedia Dictor Caksanta layak dan efektif digunakan untuk membentuk karakter siswa. Implikasi penelitian ini adalah Dictor Caksanta dikemas dalam bentuk folder dan link, sehingga guru dapat membagikan video dengan mudah kepada guru dan Cultural Studies. Yogyakarta Pustaka PelajarNyoman RatnaKuthaRatna, Nyoman Kutha. 2005. Sastra dan Cultural Studies. Yogyakarta Pustaka PelajarStruktur Cerita Rakyat Toraja. Jakarta Pusat Pembinaan dan Pengembangan BahasaMuhammad SikkiSikki, Muhammad et al. 1986. Struktur Cerita Rakyat Toraja. Jakarta Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
CeritaLakipadada adalah salah satu cerita rakyat dari Toraja. Cerita ini mengisahkan tentang kematian yang akan selalu membayangi hidup setiap umat manusia. Bagi masyarakat Toraja, cerita Lakipadada adalah salah satu cerita yang wajib diketahui oleh setiap lapisan masyarakat Toraja. Hanya di pulau inilah tempat satwa Komodo, salah satu
Makassar - Cerita rakyat Sulawesi Selatan yang cukup terkenal yakni La Dana dan Kerbaunya. Cerita rakyat ini berasal dari Tana La Dana dan Kerbaunya merupakan cerita rakyat yang sarat akan makna. cerita ini mengisahkan tentang seorang anak petani dari Toraja yang terkenal akan kecerdikannya bernama La kala kecerdikan itu ia gunakan untuk memperdaya orang. Sehingga kecerdikan itu kemudian menjadi kelicikan. Kisah La Dana dan Kerbaunya sangat terkenal. Bahkan kisah ini pernah diterbitkan dalam buku berjudul "The magic crocodile and other folktales from Indonesia" yang ditulis oleh Alice M. Terada dan diterbitkan oleh Honolulu University of Hawaii Press pada tahun berikut ini cerita rakyat Sulawesi Selatan La Dana dan Kerbaunya lengkap sebagaimana dilansir dari laman La Dana adalah seorang anak petani dari Tana Toraja. Ia dikenal sebagai anak yang pandai dan kecerdikannya itu kerap digunakan untuk menipu dan memperdayai orang. Tak jarang kecerdikan dan kepandaian yang dimilikinya berbuah suatu hari, La Dana bersama seorang kawannya diundang untuk menghadiri upacara adat pemakaman. Sebagaimana diketahui, bahwa pesta upacara kematian di Toraja begitu pemilik acara akan menyembelih kerbau-kerbau untuk dimakan dan dibagikan kepada tamu. Sudah menjadi kebiasaan di tana Toraja, setiap tamu akan mendapatkan daging kerbau yang telah itu, La Dana mendapatkan jatah bagian kaki belakang kerbau. Sementara temannya mendapatkan hampir seluruh bagian kerbau kecuali ini memunculkan kecemburuan di dalam hati La Dana. Ia kemudian berpikir bagaimana caranya mendapatkan bagian yang lebih banyak dari temannya dinyana, La Dana meminta kepada temannya untuk menggabungkan seluruh jatah bagian kerbau mereka. Ia berpendapat, bahwa daging kerbau yang sudah terkumpul ini selanjutnya bisa ditukarkan dengan kerbau yang masih tersebut nantinya akan dipelihara hingga gemuk lalu disembelih dan dimakan bersama-sama. Temannya mereka, usulah itu kemudian diterima oleh si pemilik hajat. Mereka akhirnya mendapatkan seekor kerbau hidup yang masih itu kemudian dipelihara di rumah temannya La Dana dan diberi makan agar cepat setelahnya La Dana mulai tak sabar untuk menunggu kerbaunya menjadi gemuk. Ia pun mendatangi rumah kawannya dan meminta agar kerbau itu segera di sembelih."Mari kita potong hewan ini, saya sudah ingin memakan dagingnya," kata La Dana."Tunggulah sampai hewan itu agak gemuk!" Jawab La Dana pulang dengan tangan kosong dan perasaan berselang, La Dana mendatangi lagi rumah kawannya itu. Seperti biasa ia kembali membujuk kawannya untuk menyembelih hewan tersebut."Mari kita potong hewan ini, saya sudah tidak sabar ingin memakan dagingnya," bujuk La Dana."Tunggulah sampai dia menjadi lebih gemuk!" Jawab Dana lalu mengusulkan, "Kalau begitu sebaiknya kita potong saja bagian saya, dan kamu bisa memelihara hewan itu selanjutnya."Kawannya berpikir jika kaki belakang kerbau itu dipotong maka tentu ia akan mati. Maka ia pun membujuk La Dana agar mengurungkan berjanji jika La Dana mau bersabar menunggu, maka akan diberikannya kaki depan kerbau itu juga. Jadi La Dana akan mendapatkan 2 pasang kaki berselang La Dana pun datang lagi dan kembali meminta agar bagiannya dipotong. Sekali lagi kawannya membujuk agar ia sedikit bersabar. Kini Ia pun menjanjikan akan memberikan sebagian badan kerbau itu jia ia mau menunda maksudnya. Akhirnya La Dana pun hari kemudian, La Dana kembali ke rumah temannya. Lagi-lagi ia meminta agar kerbau itu ini kawannya sudah kehilangan kesabarannya. Dengan marah ia pun berkata, "Kenapa kamu tidak ambil saja kerbau ini sekalian! Dan jangan datang lagi untuk mengganggu saya."Akhirnya La dana pun pulang dengan gembiranya sambil membawa seekor kerbau gemuk. Simak Video "Melihat Keindahan Tenun Rongkong dari Sulawesi Selatan" [GambasVideo 20detik] edr/alk
Blogini tentang Indonesia, tempat dimana kita dilahirkan, dibesarkan dan akan diakhiri hidup kita. tempat terindah yang ada di dunia. terindah yang ada di dunia. Cintailah Indonesia. Negerimu yang begitu indah dan tiada banding. Minggu, Oktober 26, 2008. Cerita Rakyat Dari Sulawesi Selatan "La Dana Dan Kerbaunya" La Dana adalah seorang
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID Hh2c8Uxo7P4Nney-JUBgYdZW1w-k-_miZt5_hHV9KFEwuoGt3YC8PQ==
Penelitianini menggunakan sumber dari buku Cerita Lakipadada versi Toraja dalam Buku Cerita Rakyat Sulawesi Selatan (TANA TORAJA) tulisan Syamsuddin Simmau dan Lakipadada versi Bantaeng dalam Buku Bantaeng Butta Toa tulisan Zainuddin Tika tahun 2012, metode Penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori Analisis Tipologi
Dongeng La Dana dan Kerbau Sulawesi SelatanBerkisah tentang seorang anak petani cerdik tapi licik, yang menggunakan kecerdikannya untuk memperdaya temannya menurut cerita rakyat Sulawesi Selatan, dahulu kala di Tanah Toraja, Sulawesi Selatan, ada seorang anak petani bernama La Dana merupakan anak pintar dan begitu, masyarakat sekitar kurang begitu menyukainya, karena La Dana seringkali menggunakan kecerdikannya untuk memperdaya orang suatu ketika ada orang toraja meninggal tradisi di Tanah Toraja, jika ada orang meninggal maka pihak keluarga yang ditinggalkan akan mengadakan pesta kematian dengan memotong hewan Dana bersama temannya diundang untuk menghadiri upacara kematian tersebut.“La Dana, mari kita menghadiri pesta kematian tetangga kita.” ujar temannya.“Iya teman. Mari kita kesana.” La Dana menghadiri pesta kematian, sesuai tradisi, diadakan pembagian daging hewan kerbau oleh pihak keluarga kepada para Dana beserta temannya pun mendapat Dana mendapatkan bagian kaki belakang kerbau sementara temannya mendapatkan bagian lebih besar yaitu seluruh badan kerbau kecuali bagian kaki belakang.“Masa aku hanya dapat kaki kerbau sementara temanku dapat seluruh badan kerbau. Aku harus mencari akal.” kata La Dana dalam hati.“Hai teman, aku punya ide. Bagaimana kalau bagian kerbau milik kita berdua kita tukar dengan kerbau hidup. Jadi kita bisa merawat kerbau tersebut sampai gemuk. Setelah gemuk barulah kita potong.” kata La Dana pada temannya.“Idemu sangat bagus La Dana. Engkau memang anak pintar. Baiklah mari kita tukarkan pada orang yang punya kerbau hidup.” kata teman La berdua kemudian mencari orang yang mau menukarkan kerbau hidup miliknya dengan daging kerbau milik mereka mereka menemukan orang yang mau menukar kerbau hidup yang mereka terima lebih kecil, tapi mereka kata La Dana beserta temannya merawat kerbau miliki mereka beberapa lama, La Dana mendatangi temannya kemudian membujuk temannya agar memotong kerbau Dana beralasan sudah tak sabar ingin memakan dagingnya.“Teman, ayo kita potong saja kerbau kita.” kata La Dana.“Jangan dulu. Tunggulah dulu sampai kerbau kita gemuk.” jawab temannya.“Begini saja, kita potong saja bagianku, kaki belakang kerbau itu.” La Dana tidak kehilangan akal.“Ah kamu ini ada-ada saja La Dana. Kalau dipotong kaki belakangnya, kerbau itu pasti mati. Sabarlah sampai kerbau ini gemuk La Dana. Nanti kuberi kau kaki depan kerbau.” temannya menjawab sedikit Dana gembira temannya tersebut mau memberikan kaki depan kini ia memiliki bagian kaki depan dan kaki belakang hari kemudian, La Dana kembali datang ke rumah meminta temannya memotong kerbau tetap menolak namun berjanji akan memberikan bagian badan kerbau asalkan La Dana mau lama kemudian La Dana datang kembali membujuk temannya agar mau memotong Dana tidak bosan-bosannya bolak-balik ke rumah temannya hingga membuat temannya kesal.“Bagaimana teman? sudah terlalu lama aku menunggu untuk memakan daging kerbau ini. Ayolah kita potong saja kerbau kita.” bujuk La Dana.“Bagaimana sih kamu ini La Dana? Tak bisakah kau sabar menunggu kerbau ini gemuk? Sudahlah kau ambil saja kerbau ini. Engkau jangan coba-coba ganggu aku lagi!' temannya sudah tidak tahan mendengar bujukan La Dana sehingga ia memberikan kerbau tersebut pada La Dana gembira kemudian pulang kerumahnya dengan membawa kerbau hidup sifat buruk La Dana, suka menggunakan kecerdikannya untuk memperdaya teman sendiri. rpIzO.
  • eeau8uxy7l.pages.dev/204
  • eeau8uxy7l.pages.dev/336
  • eeau8uxy7l.pages.dev/325
  • eeau8uxy7l.pages.dev/363
  • eeau8uxy7l.pages.dev/61
  • eeau8uxy7l.pages.dev/248
  • eeau8uxy7l.pages.dev/340
  • eeau8uxy7l.pages.dev/85
  • eeau8uxy7l.pages.dev/54
  • cerita rakyat toraja tentang hewan